Assalammu'alaykum WR WB

Selamat Datang, Saudaraku...

Kamis, 08 Januari 2009

Tetep eksis meski krisis

oleh : Yulia Fajar Rini
Hari ini, si Beti sebel banget. Kayaknya hari ini adalah hari tersialnya. Diomelin disana, dicerewetin disini. Urusan ini ga beres, urusan itu kacau. Pokoknya ampun deh. Ehmph.. ampun… ampun…
Ngalamin hari kayak si Beti, pastinya pernah ya. Yup, tiap kita pasti pernah ngadepin masalah. Entah itu masalah sama temen, sama ortu, sama guru, sama sobat, ato mungkin sama diri kita sendiri (wacks, apa maksudnya ya? Whatever lah). Masalah emang kadang bikin kita pusing 7 keliling. Bikin pening, ning. Dimana-mana nglamun. Ato mungkin, yang masalahnya ga kelar-kelar padahal waktu udah berjalan luamaa banget, akhirnya abis-abisan. Pengennya kabuur, mpe berandai-andai bisa ngilang. (mpe segitunya kah?).
Tapi, sebenarnya masalah tu baik banget buat kita. Apalagi buat kita yang sedang masa pertumbuhan. He…he…Kita butuh banget asupan “masalah” yang banyak biar kita cepet dewasa dan “sehat”. Tapi ada syaratnya. Diantara syarat biar dengan masalah itu kita “bisa tumbuh subur”, bukannya malah bikin KO, layu, krisis, resesi apalagi stagflasi (apaan tuh, tanya ja ma guru ekonomi) ya… berikut ini:
Jadi, masalah itu sebenarnya apa sih. Coba kita tanya ma temen2 kita. Ada yang bilang masalah adl sesuatu yang membuat kita merasa bingung, sempit, ga seneng dan ga tau harus gimana atau kadang sesuatu yang ga kita inginkan. Masalah kadang terjadi antara kita dengan diri kita, kita dg orang lain, kita dengan benda atau kita dengan sesuatu. Masalah itu kadang kita sndiri tau kalo kita lagi punya masalah, atau kadang kita ga nyadar lagi punya masalah dan justru orang lain yang tau. Pokoknya masalah itu ya gitu deh. Tau kan? He…
Trus gimana caranya kalo kita ketemu ma yang namanya “masalah “.
Sebenernya gampang aja kok.
Yang pertama dan utama adalah tergantung ma kitanya gimana. Khususon tergantung cara mikir kita terhadap masalah itu. Cara mikir kita terhadap masalh bisa jadi bikin kita merasa beban dan berat. Ato kadang bikin kita merasa enteng dan biasa saja. Ato kadang bikin kita malah semangat dan berapi-api (weleh, gimana bisa). Ok kita akan bahas satu-satu.
Masalah bisa bikin kita merasa beban dan berat kalo kita berpikir bahwa masalah itu berat, buntu ga ada jalan keluar. Ato malah kita banyak berkhusnudzon alias berprasangka jelek, misalnya si Anu itu nyebelin banget, si Inu itu ga nyambung banget, ga da yang peduli ma aku, semua orang ga da yang bisa ngerti, masalah ku udah banyak ni, akulah orang termerana di dunia. Ato bahkan emosi mpe menggugat-nggugat takdir dan Alloh, “apa sih maksudnya Alloh ni” ato “ya Alloh tega banget, ngasih hari sial”. Ato “udah ah, pusing-pusing, mboh kah!!”. Percaya ga percaya, ternyata omongin kita dan cara mikir kita yang kayak gini, bikin tubuh ngluarin hormon-hormon yang bikin kita lemes, capek dan ga semangat. Tanya deh ma guru biologimu. Kalo udah gitu, bukannya masalah akan selesai. Bahkan mungkin akan muncul masalah baru, dan kita terperangkap dalam lubang gelap. Kita tetep kerdil dan ga pernah bisa dewasa. Hi… dan yang terpenting, masalah kita ga bakalan selesai, karena itu bukan penyelesaiannya.
Di tingkat yang kedua yaitu bahwa kita akan merasa biasa dan enteng aja ngadepin masalah. Kita merasa biasa, karena kita termasuk orang yang cuek ato kadang memaksakan untuk merasa biasa. Tapi karena dipaksa itu tadi akhirnya kita akan merasa seperti yang pertama tadi, kembali merasa beban dan berat. Cuek dan merasa biasa, tidak bisa menyelesaikan masalah. Ato setidaknya, jika masalah itu selesai, kita tidak mendapat nilai plus atau something. Sikap demikian cenderung kita yang lari dari masalah itu. Sekali lagi, lari dari masalah itu, bukannya menghadapinya dengan jantan dan betina (ayam kali!!!). misalnya, kita punya masalah sama seseorang, trus kita ga mau ketemu ma beliaunya. “Idiih ngapaain”misalnya. Padahal kita bisa menyelesaikan msalah dengannya itu seandainya kita mau berendah hati, menjalin komunikasi mencari akar masalahnya dan menyelesaikannya. Lari dari masalah disini maksudnya adalah bahwa kita menghindar dari menyelesaikan something wrong yang ada di kita dan di sesuatu yang bermasalh dengan kita. Begono…
Yang ketiga yaitu dengan masalah, kita jadi tambah semangat dan berapi-api. Disini kita juga akan membahas sekaligus tips-tipsnya ngadepin masalah. Sekali lagi, semua diawali gimana cara kita mikir terhadap masalh itu.
1. Niatkan tujuan hidup kita adalah untuk beribadah kepada Alloh. Maka kita akan mnjadi orang yang beruntung dan dijamin bisa hidup sukses. Why? Karena Islam ngajarin kita menjadi orang yang mengendalikan masalah. Bukan orang yang dikendalikan masalah. Islam datang untuk memecahkan masalah kita, ga cuman diri kita sebagai muslim saja, tapi juga masalah manusia, bahkan masalah alam dan seisinya. “Dan tidaklah kami mengutusmu (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam”. Islam bisa jadi rahmat, cz Islam punya penyelesaian yang manjur banget bwt semua masalh manusia. Mau masalah apa ja, bawa ke islam, pasti ada jawabannya.
2. Bahwa masalah itu adalah barang biasa.Semua orang pasti punya masalh. Kita hidup memang selalu untuk memecahkan masalah. Alloh menciptakan kita memang untuk menguji siapa diantara kita yang terbaik dalam menyelesaikan masalah “Dialah yang menjadikan mati dan hidup untuk menguji siapa diantara kalian yang terbaik amalnya”(AlMulk:2). Sepanjang waktu kita pasti dihadapkan dengan masalah. Nyadar ato enggak. Jadi kalo kita meniatkan menghadapi masalah dengan ikhlas, hanya mengharapkan ridlo Alloh dan menyelesaikannya dengan cara sesuai dengan Islam, maka itu tidak hanya bikin kita dewasa, pastinya juga akan bernilai ibadah di hadapan Alloh. Enak kan?
3. Masalah itu ada untuk dipecahkan, bukannya ditinggal lari. Itu kalo kita mau jadi lebih baik. Lari dari masalah akan bikin diri kita makin “berkarat”. Apa maksudnya? Ya kita diberi akal untuk berpikir, ibaratnya seperti pisau. Kalau pisau jarang dipake ngiris-ngiris lama-lama ia bakal berkarat. Akal kita juga. Cobain aja kalo ga percaya.
4. Setiap masalah itu pasti da ada jalan keluarnya. Tinggal kitanya, mau pa gak cari akar masalahnya. Sekali lagi akar masalahnya bos!! Ni nih yang sering dilupain orang ketika menghadapi maslah. Gmana caranya nyari tau akar masalah ? caranya gampang banget. Kita cuman kudu banyak merenungkan pertanyaan “mengapa”, mpe kita g bisa nanya lagi “mengapa?”. Kalo udah ketemu, baru pikirin solusinya. Inget Islam punya solusi. Kalo ga ngerti gimana solusi Islam, kita bisa nanya ke orag yang ahli. Tanyakan juga dasar dari solusinya, qur’an surat apa atau hadist riwayat siapa. Biar mantep. Dan biasanya solusinya bisa macem2. so, pilih aja solusi yang terbaik untuk semuanya. Ok !!!. Trus yang kedua. Biasanya masalah itu karena miss.komunikasi. Jadi kalo kita memang niat mau nyelesein masalah, kita harus berlapang dada untuk memulai menjalin komunikasi dengan baik. Yang ga pake emosi dan komunikasi dengan kepala dingin. Gitu…
5. Berbahagialah kalo masalah yang kita hadapi makin berat dari hari ke hari. Lho. Why ? perhatikan aja hadist berikut ini. Abu Mus’ab Bin Sa’d bertanya kepada Rosululloh,”Siapakah orang yang paling berat cobaannya?”. Nabi bersabda,“Para Nabi, kemudian orang-orang sholeh, kemudian generasi setelahnya, dan generasi setelahnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya. Apabila ia kuat dalam agamanya, maka ujian akan semakin ditambah. Apabila agamanya tidak kuat, maka ujian akan diringankan darinya. Tidak henti-hentinya ujian menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi ini dengan tidak memiliki kesalahan sedikitpun. (HR. Ahmad). Keren kan. Ternyata ujian bisa bikin dosa-dosa kita terhapus. Itu kalo kita menerima ujian itu dengan ikhlas (inget, menerima itu bukan dengan bersikap diam aja. Tapi kita sekuat tenaga cari penyelesainnya)
6. Berdo’a kepada Alloh minta jalan keluar. Mengeluh hanya pada Alloh kemudian dilanjutkan dengan do’a, misalnya, “Ya Alloh, gimana ni? Apa yang harus hamba lakukan? Jangan tinggalkan hamba ya Alloh, Mohon berilah hamba kelapangan hati dan jalan keluarnya” atau kita bisa membaca do’a-do’a yang ada di dalam ALQuran dan hadist. Insya Alloh lebih maqbul. Nah ini dia, bisa jadi Alloh ngasih kita ujian, karena selama ni kita lupa untuk memohon dan berdo’a kepada Alloh dengan sepenuh hati. Akhirnya dikasih ujian deh, biar kita mau berdo’a kepada Alloh. Dan terakhir boleh juga crita ke orang. Tapi niatkan unk cari solusi, bukan buka aib.
Dari sini, bagi setiap orang-orang yang beriman (mukmin) maka masalah yang datang adalah lahan pahala yang akan dihadapi dengan penuh semangat. Rasululloh bersabda, “Setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, berupa sakit yang berterusan, sakit yang biasa, kebingungan, kesedihan, kegundahan hingga duri yang menusuknya, maka pasti itu akan menjadi penghapus bagi kesalahan-kesalahannya”(Mutafaq ‘alaih).
“Aku kagum terhadap orang yang beriman, karena seluruh urusannya merupakan kebaikan baginya. Jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka syukur adalah kebaikan baginya. Jika ditimpa kesulitan ia bersabar, maka sabar itu merupakan kebaian baginya. Hal seperti ini tidak akan didapati pada seseorang kecuali orang yang beriman.” (HR Muslim)
(yul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar